Setelah sempat singgah untuk sarapan di sebuah warung di Bululawang, sekitar dua jam perjalanan yang lancar, kami tiba di destinasi pertama, Pantai Bajulmati. Pantai indah dengan garis pantai yang cukup panjang ini memiliki deburan ombak yang besar. Dikatakan Bajulmati karena gugusan pulau karangnya menyerupai buaya yang tak bergerak. Pantai ini berlokasi di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.
Berlatar panorama Pantai Bajulmati
Sebelum matahari semakin terik, kami segera bergegas menuju destinasi selanjutnya, yaitu Pantai Ungapan. Pantai yang tak kalah menarik dengan Bajulmati ini juga sudah terkelola oleh Perhutani. Gradasi air laut yang biru adalah yang menarik di pantai yang juga satu garis pantai dengan Bajulmati ini.
Cerah di Pantai Ungapan
Keterbatasan waktu membuat kami tidak berlama-lama di Ungapan. Sebelum melanjutkan perjalanan ke pantai ketiga, kami berhenti sebentar untuk foto bersama di jembatan yang melintang di Jalan Lintas Selatan (JLS). Jembatan dengan arsitektur yang unik, namun sayang aksi vandalisme mengotorinya.
Narsis sejenak di Jembatan JLS
Hanya berjarak sekitar 5 km dari Bajulmati, kami tiba di destinasi ketiga, Pantai Goa China. Kawasan wisata pantai yang terbilang komplet layaknya Balekambang. Sudah terdapat fasilitas camp ground, warung, dan kamar mandi yang cukup banyak. Pantai ini dinamakan Goa China dikarenakan dulunya ada seorang berkebangsaan China yang datang dan bersemedi hingga mati di dalam goa yang ada di pantai tersebut. Gugusan karang hijau memberi warna sendiri di pantai ini. Cukup banyak wisatawan hari ini. Sayang, hujan turun begitu saja yang membuat kami harus berteduh. Suguhan kelapa muda menghibur kami dalam penantian menunggu redanya hujan.
Mendung di Goa China
Setelah reda, perjalanan pun berlanjut ke destinasi terakhir, yaitu Pantai Sendang Biru yang berombak tenang. Sendang biru merupakan pantai yang memiliki arus perputaran ekonomi dan juga uang yang cukup deras yang berasal dari TPI (tempat pelelangan ikan) yang berada tak jauh disebelahnya. Konon, perputaran uang dapat menyentuh angka ratusan juta setiap harinya. Kapal kapal yang berlabuh dari berbagai negara yang merupakan kapal sitaan dapat dilihat di pantai ini. Tak ketinggalan juga kapal para pribumi yang silih berganti berlabuh sambil membawa ikan tangkapannya.
Di seberang Sendang Biru inilah tersimpan berbagai keindahan pemandangan alam yang berada pada kawasan cagar alam Pulau Sempu. Kali ini kami belum berkesempatan ke sana.
Sore yang cerah pun menyambut, kami segera pulang kembali ke Malang dengan membawa ikan tuna segar yang kami beli dari TPI Sendang Biru. Oleh-oleh berupa foto juga tidak tertinggal, membawa banyak kenangan yang menyiratkan berbagai makna dan cerita dalam perjalanan singkat satu hari ini.
Ditulis oleh: Jauhar Syauqi
No comments:
Post a comment
No Spam, No Sex, No SARA
Junjung Tinggi Kebebasan Berpendapat yang Bertanggung Jawab